Sabtu, 22 Desember 2012

Puisi Untuk Ibu


BAYANGKAN…BAYANGKAN….BAYANGKANLAH WAHAI ANAK MANUSIA

Renungan menjelang fajar
( Dasli Noerdin )



Panggillah…ibuuu…ibuuu…ibuuu…tatkala ibumu sudah tiada
Panggillaah ibuuu…ibuuu…ibuuu..tatkala wajah ibumu sudah kaku…
tatkala ibumu tak mungkin tersenyum lagi…
tatkala dia sudah tak bisa lagi…ngoceh…marah…ngomel…sedih…
tatkala dia tak bisa lagi mandi sendiri..
tatkala dia sudah harus dimandikan…

Panggillah olehmu wahai anak manusia…ibuuu…ibuuu…ibuuu…
tatkala baju ibumu sudah lima lapis kain putih…
ketika tubuhnya sudah dibalut kain kafan…
tatkala ibumu tak mungkin marah lagi kepadamu…
tatkala ibumu…tak mungkin lagi menangis untukmu…

Bayangkanlah.. wahai anak manusia…
tatkala ibumu menangis sedih,kecewa…penuh sedu … penuh sedan..
lantaran kata-kata kasarmu…bayangkanlah tatkala dia menangis..
ketika engkau sakit dimasa orokmu…
bayangkan pula ia menangis bahagia atas suksesmu…

Bayangkanlah olehmu wahai anak ibumu…
tatkala engkau berada dalam rahimnya..
tatkala engkau dielus penuh kasih…penuh cinta..penuh sayang..
penuh bahagia dari kulit perutnya..

Bayangkanlah ketika engkau semaikin besar dalam rahimnya..
makin hari makin berat…tapi ibumu makain bahagia…
karena sebentar lagi dia akan bisa menatap wajah mungilmu yang lucu…
karena sebentar lagi dia akan bisa  melihat mulut, hidung, telinga, mata serta tangan dan kakimu.

Bayangkan ketika dia mengumpulkan seluruh kekuatan fisik dan semangatnya tatkala kau akan keluar dari rahim ibumu…bayangkan ketika ibumu menarik nafas dalam berkali-kali untuk membantumu keluar dari rahimnya…
Terkadang kau bisa keluar secara normal dengan perjuangan antara mati dan hidup…
terkadang ibumu merelakan perut dan rahimnya dibedah, agar kau keluar kealam dunia…
wahai setiap anak manusia..bayangkan…bayangkan..bayangkanlah..derita, sakit, pedih dan beratnya beban yang dipikul ibumu…

Bayangkanlah betapa bahagianya dia ketika tangis pertamamu didengarnya … bayangkanlah wajah gembira dan bahagianya 
tatkala dia melihat wajahmu setelah melalui perjuangan berat dan panjang selama 280 hari…
segala cape..lelah..letih..penat..deritanya tersapu sirna karena cinta..sayang paling suci seorang ibu..
tersapu bersih lenyap bagai tersapunya embun dan halimun oleh cahaya matahari pagi..

Bayangkanlah tatkala engkau digendongnya..dipertontonkan kepada siapapun penuh bangga..kepada keluarga dekatnya, kepada tetangganya, kepada teman dan kenalannya…
Bayangkanlah ketika kau dibedung dan dipangku serta dibuaikannya…bayangkanlah tatkala engkau tertidur diselimutinya…penuh kasih…penuh mesra…penuh cinta dan sayang…Bayangkanlah tatkala nasimu dihalus dilumatkan…bayangkan ketika ibumu mengajarkan engkau bicara…dipimpinnya berjalan…kasih sayang ibu…
Bayangkanlah tatkala engkau hanya bisa melihat pusaranya..kau hanya bisa melihat batu mejan…tempat terbaring ibumu..Bayangkan…bayangkan…bayangkan…bayangkanlah..wahai anak manusia…ibumu…ibumu…ibumu…
Itulah ibumu…itulah ibu setiap anak manusia…manusia tiada tara dan bandingannya di bumi ini….
bahkan manusia tiada tandingannya di langit…manusia paling mulia yang ridlonya mendatangkan ridlo Allooh…yang murkanya menyebabkan murka Allooh,,,

Karena itu wahai setiap anak manusia…sayangilah ibumu…cintailah ibumu…muliakanlah ibumu…hormatilah ibumu,,,hargailah ibumu…
sekalipun dia bodoh..sekalipun dia orang desa..orang dusun…
dia adalah manusia kedua sesudah Tuhanmu….

Al Faqir yang dlo’if…

0 komentar:

Posting Komentar